** Ramadhanpedia || Bisa Karena Biasa **




Entah kenapa tiba-tiba saya terpanggil sekali untuk mengikuti challenge menulis selama 30 hari di moment bulan suci ramadhan yang di pelopori oleh salah satu alumni group KMO di Whatsapp @irfan_ilmyah. Sering membaca jurnal harian beliau yang bagus serta inspiratif, dan informatif. Mengetuk hati saya agar terus konsisten juga komitmen aktif menulis. 

Selain itu dapat inspirasi teman sesama KMO dari Mba kece Eka Suryani yang sudah menerbitkan sebuah buku keren berjudul " Sianida Ala Gafathar " juga @rara_humairah165 dengan Nama IG lumayan antimainstream " Calon Jenazah " penulis aktif di fiksi mencoba peruntungan lain di dunia non fiksi... hehe ada satu lagi nih yang expert di dunia fiksi dengan sangat kece memainkan diksi dalam puisi Si Miss Sastra dan Ratu Diksi @kananaibra.

Satu kebahagiaan yang tak bisa dilukiskan dengan kuas dan diungkapkan dengan lisan karena bisa berkenalan dan bertemu kalian yang inspiratif dalam seni penulisan walaupun hanya via dunia maya. Kecanggihan teknologilah yang telah mempertemukan saya dengan teman-teman yang imaginatif, inovatif dan inspiratif. 

Senang sekali bisa berbagi dalam banyak hal sehingga menambah pengetahuan juga informasi baru bagi aku yang masih meraba untuk hal yang baru. Tujuannya mengikuti challenge kreatif ini tak lain ingin mengasah seberapa jauh kemampuan menulis saya selama ini minimal supaya lebih baik lagi untuk menghasilkan imaginasi dan inspirasi yang baru. Jujur saja, kualitas menulis saya saat ini masih buruk sekali.

Banyak kekurangan dalam goresan pena yang saya tuangkan disamping perbendaharaan kata yang masih dibilang sangat terbatas, ada juga karena faktor imaginasi yang terhimpit oleh pikiran sempit bukan yang kreatif, serta badmood terkadang berubah tanpa arah dan lain-lain.

Tips yang saya dapatkan dari beberapa teman-teman penulis fiksi dan nonfiksi yaitu untuk menghasilkan suatu kualitas tulisan yang bagus, informatif dan kreatif salah satunya kita harus biasa untuk terbiasa menulis secara istiqomah, tuangkan saja segala imaginasi atau inspirasi yang kamu dapatkan saat itu yang terpenting inspiratif dan informatif.

Pada dasarnya semua itu harus dimulai dari hal yang biasa sehingga terbiasa, serta konsisten juga komitmen pastinya istiqomah supaya tambah berkah. Datangnya dari niat maupun semangat yang kuat untuk terbiasa menulis yang bisa menebarkan benih kebaikan bagi sekeliling kita.

Jika mereka bisa seperti itu kenapa saya tidak bisa seperti mereka. Minimal saya bisa mengaplikasikan semua isi imaginasi dan inspirasi ini dengan tulisan sederhana namun indah dan bermakna tanpa mengurangi rasa yang ada. Hihihi seperti lyric lagu saja kalimat yang terakhir.

Menulis itu pada dasarnya gratis terus buat apa pesimis dan skeptis tetap selalu tanamkan pikiran optimis siapa tahu nanti kamu menjadi eksis seperti selebritis yang puitis dengan permainan diksi seorang penulis. Lakukanlah semua hal atas ibadah supaya menjadi ladang pahala yang berkah. Menulislah bukan untuk mendapat suatu pujian tetapi untuk mencapai satu tujuan.

Ceritakanlah imaginasimu untuk membuka inspirasi baru. Bukan hanya kemarin, hari ini dan lusa tetapi esok sampai selamanya hingga menutup mata. Awalilah dengan membaca basmallah dan tak lupa akhirilah dengan hamdallah. InsyaAllah di mana ada kemauan selalu ada jalan. Jalan yang ada terbentang luas hanya buat orang mempunyai kemauan yang keras bukan orang yang malas.

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, Bacalah buku hingga menutup mata. Hidup hanya sekali manfaatkan kesempatan yang tak pernah datang kedua kali. Lebih baik jadi seseorang yang luar biasa namun inspiratif daripada orang yang kaya namun fiktif.

Yuk, kita budayakan dan tanamkan minat membaca dan menulis agar membangun masyarakat yang pandai beraksara dan optimistis.


Jakarta, 28 Mei 2017



#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

Komentar

Postingan Populer