** Ramadhanpedia || Berkah Buah Timun Suri **






Setiap ramadhan datang selalu mendatangkan keberkahan tersendiri bagi umat muslim dimanapun berada salah satunya keberkahan datangnya dari buah timun suri atau mentimun suri. Buah berwarna begitu mencolok yang selalu di nanti oleh pecinta es buah.

Keistimewaan dari buah timun suri bisa dibilang jenis buah yang limited edition karena hanya bisa ditemui pada saat bulan suci ramadhan saja sedangkan selain bulan suci ramadhan tak ada yang menjualnya. Timun suri selain buah yang cocok dihidangkan dalam campuran es buah begitu menyegarkan saat berbuka puasa juga khasiatnya ternyata sangat bagus bagi kesehatan tubuh.

Buah timun suri ternyata membawa berkah tersendiri bagi penjualnya yang tiap hari berkeliling depan rumahku untuk menjajakan buah musiman yang special hanya ada di bulan puasa saja. Sang penjual buah timun suri tersebut bernama Uus, aku memanggilnya Mang Uus secara beliau asli sunda daerah tasikmalaya. Mang Uus dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, bersahaja kepada siapapun. Mang Uus setiap lewat depan rumah kami selalu berteriak dengan panggilan sapaan untuk kedua orangtuaku yaitu Mpook... Bang(panggilan kepada orang yang lebih tua dalam kebudayaan betawi),maklum saja kedua orangtuaku asli betawi. Hehehe

Biasanya di luar bulan puasa beliau berjualan makanan anak sekolah semacam pisang keju dengan harga sangat terjangkau kisaran sekitar 2ribu sampai dengan 5ribu rupiah maklum saja secara pembelinya kalangan anak sekolah dasar yang uang jajan seadanya.

Mang Uus sosoknya bisa dibilang sangat familiar dalam keluarga aku karena pertama kali merantau ke Jakarta sekitar tahun 85an beliau tinggal di salah satu rumah kontrakan yang sangat sederhana milik orangtuaku bersama teman-teman sekampungnya dengan membawa barang ala kadarnya.

Bisa di bilang titik nol beliau dimulai saat tinggal di kontrakan kami dengan memulai usaha sebagai pedagang kredit kecil-kecilan alat rumah tangga bersama dengan teman-teman sekampungnya hingga puluhan tahun telah berlalu disaat teman selantingnya ada yang sudah sukses dan maju pesat dengan menggeluti usaha spare part kendaraan bermotor.

Mang Uus masih saja menikmati menjadi penjual pisang keju dengan penghasilan yang dibilang hanya untuk makan sehari-hari saja tetapi bagi beliau itu lebih dari cukup yang penting selalu mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT berikan selama ini untuk keluarga beliau. Menurut beliau hidup itu jangan selalu melihat ke atas karena yang ada tak akan pernah merasa puas dengan apa yang Allah SWT berikan sebaliknya sekali-kali melihat ke bawah karena masih ada yang jauh lebih kekurangan daripada kita.

Seperti itulah kehidupan dari seorang Mang Uus sang pedagang buah timun suri langgananku. Banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang aku bisa petik dari perjalanan hidup seorang Mang Uus pedagang Timun yang sederhana juga bersahaja yaitu bahwa segala apapun nikmat yang telah diberikan Allah SWT wajib disyukuri sebagai tanda syukur seorang HambaNya kepada penciptaNya.



Jakarta, 07 Juni 2017




#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Days12







Komentar

Postingan Populer