Ramadhanpedia || Charity Hopping With Hijabers Community **
Alhamdulillah, Untuk sesi hari ini saya ngabuburit dan buka bersama dengan teman-teman dari komunitas pengajian bulanan Hijabers Community dengan tema : Charity Hopping With Hijabers Community dengan mengunjungi dua tempat berbeda yaitu Rumah Singgah Sedekah Rombongan RSCM dan Pesantren Yatim Piatu As-Syafi'iyah Jatiwaringin pondok gede, Bekasi
Bentuk kebahagiaan saya yang pertama ketika kami mengunjungi Rumah Singgah " Sedekah Rombongan" RSCM yang kebetulan letaknya berdekatan dengan RSCM. Kami bahagia sekali karena disambut dengan sangat welcome dan humble oleh Mbak Tari yang seorang perawat merangkap volunteer atau relawan Rumah Singgah dan juga merupakan salah satu pengurus dari rumah singgah yang telah mengabdi selama 1,5 tahun menjadi Volunteer atau relawan disini kebetulan beliau kost di belakang rumah singgah ini.
Oh, ya. Rumah Singgah "Sedekah Rombongan" telah didirikan sejak 09 Juni 2011 oleh Mas Safruari Sugiharto yang asli dan tinggal di Jogjakarta. Pertama kali SR didirikan di daerah Jogya tepatnya Bantul. Jadi, belum lama ini SR begitulah singkatannya merayakan milad ke- 6 tahun. Untuk Di Jakarta sendiri telah berdiri Rumah Singgah sebanyak 3 SR yaitu salah satunya disini dan 2 lagi di daerah Slipi dan disini sebagai pusatnya Rumah Singgah untuk daerah Jakarta.
Dari penuturan salah satu pengurus bahwa selama ini mereka mendapatkan dana untuk pengobatan para pasien yang tinggal di sini melalui bantuan donasi dari berbagai pihak dan posting sosial media yang ada.
Adapun Tujuan dari dibangunnya rumah singgah ini yaitu :
1. Untuk memudahkan bagi para pasien dari berbagai daerah yang akan dirujuk berobat kesini
2. Untuk membantu bagi kaum dhuafa yang sedang sakit dan mau berobat mengalami kesulitan dalam hal biaya pengobatan.
3. Untuk membantu para korban bencana, anak yang putus sekolah, dan lain-lain.
Rumah Singgah sendiri mempunyai ambulance yang digunakan khusus menjemput dan mengantarkan pasien sampai ke rumahnya. Mirisnya lagi untuk Rumah yang ditempati saat ini bagi para pasien yang rata-rata dari kalangan kaum dhuafa ternyata bukan milik pribadi sang pelopor SR melainkan Rumah yang harus dikontrak dengan harga sebesar 40juta rupiah selama setahun.
Seandainya saja pemerintah dibidang kementerian sosial dan kementrian kesehatan bisa buka mata dan lebih aware lagi dengan kesulitan para pasien untuk menyediakan tempat yang lebih layak serta memadai seperti gedung atau mungkin wisma bagi para pasien seperti mereka. Semoga ada angin segar setelah ini untuk tempat yang lebih layak dan memadai tanpa mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk biaya mengontrak rumah.
Untuk SR RSCM mempunyai volunteer atau relawan sekitar 20 orang namun yang stand by disini ada sekitar 4 orang kebetulan rumah mereka dekat daerah sini.
Untuk sekarang ada sekitar 21 orang pasien yang tinggal disini bisa dibilang yang berasal dari sabang sampai Merauke.
Ada sharing dari Ibu Sisca berasal dari Sorong, Papua yaitu salah satu istri pasien yang suaminya mengidap suatu penyakit dan harus rela meninggalkan anaknya yang masih dalam tahap sekolah selama kurang lebih 1tahun demi kesembuhan sang suami tercinta. Namun pengorbanan yang telah dilakukan selama ini tidak sia-sia. Alhamdulillah, suami beliau saat ini telah mengalami kemajuan peningkatan yang significan dari sebelumnya. Tetap semangat dan tetap optimis ya Bu Sisca, untuk kesembuhan suaminya supaya bisa berkumpul kembali dengan anak tercinta di kampung nan jauh dimata.
Salah satu volunteer atau relawan juga sharing tentang seorang pasien yang bernama Yudhis berusia 7 tahun dan berasal dari Karawang, Jawa Barat yang telah tinggal disini selama 4 tahun karena mengidap penyakit Cerebral Palsy dan Jantung Bocor. Pada saat kami datang Yudhis sedang berada di kamar. Alhamdulillah, keadaan Yudhis saat ini sudah mengalami peningkatan kesehatan yang sangat significan dari awalnya tak bisa apa-apa sekarang sudah bisa duduk, sudah ada respon, dan lain-lain. Tetap semangat dan cepat sembuh untuk Yudhis supaya bisa kembali bermain ceria dengan teman seusianya.
Masih banyak sharing lainnya dari beberapa pasien di Rumah Singgah. Salut banget dengan mereka walaupun tinggal dibawah satu atap dengan pasien lainnya namun bisa saling menguatkan dan mensupport supaya cepat sembuh agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga tercinta itulah harapan mereka selama ini. Aamiin YRA
Ada nilai positif yang saya dapatkan dari kunjungan pertama ini yaitu selalu mensyukuri atas segala nikmat terutama nikmat sehat serta berusaha menjaga kesehatan sebaik mungkin dan mendoakan para pasien supaya cepat sembuh dan sehat kembali sehingga dapat berkumpul dengan keluarga tercinta.
Sedangkan bentuk kebahagiaan saya yang kedua di hari ini juga yaitu Ketika mengunjungi dan ngabuburit bersama ratusan anak pesantren yatim piatu As-Syafi'iyah. Tiba-tiba ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat senyum indah dari para santri pondok pesantren ini.
Pondok Pesantren yatim piatu As-Syafi'iyah didirikan pada tahun 1978 oleh KH. Abdullah Syafe'i Ayahanda dari Alm. Ustadzah Tuty Alawiyah yang merupakan kakek dan ibunda dari Kak Syifa Fauziah dengan besarnya area pondok pesantren sekitar 3,3 Ha yang mencakup atas beberapa bangunan seperti Masjid yang berdiri begitu megah, wisma, asrama putra putri, pendopo makam Alm. Ayahanda dan Ibunda dari Syifa Fauziah, dan lain-lain. Dan untuk para anak yatim piatu tersebar dari seluruh Indonesia mulai saban sampai merauke.
Menyaksikan Performance mereka benar-benar membuat kami menjadi terhibur dan terenyuh dengan penampilannya yang begitu bagus juga kompak saat menyanyikan mars lagu mereka dari lagu sendu sampai lagu yang ngebeat, apalagi saat moment salah satu santri putri begitu menjiwai membacakan puisi bertemakan yatim piatu, begitu juga saat pembacaan aqidah mujmalah, dan masih banyak lainnya.
Sambil menunggu waktunya berbuka puasa diisi dengan siraman rohani dengan :
Tema : Menjadi Manusia Bermanfaat.
Tausiyah : Ustadz Adin
Menerapkan dalam kehidupan tentang Rumus 3S karena termasuk sedekah sederhana.
Rumus 3S maksudnya yaitu :
1. Senyum
Memberikan senyum pada saat bertemu atau berpapasan dengan orang lain terutama sesama muslim.
2. Sapa
Bertegur sapa saat berjumpa atau berpapasan dengan sesama Muslim.
3. Salam
Tak lupa mengucapkan salam saat bertemu atau berpapasan dengan sesama muslim karena Allah SWT akan limpahkan curahan rahmat bagi HambaNya.
Karena jamaahnya kebanyakan anak yatim piatu maka tausiyahnya Mengangkat tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW sebagai seorang yatim piatu.Rasullah menjadi yatim piatu di usia yang sangat belia yaitu 6 tahun. Usia dimana seorang anak masih sangat membutuhkan curahan kasih sayang dari orangtua tercinta. Walaupun seorang yatim piatu Rasulullah tak pernah mengenal kata menyerah dan putus asa dalam mengarungi kehidupan ini.
Masya Allah, di kehidupan dewasa Rasulullah kemudian menikahi Khadijah dengan membawa mas kawin untuk hitungan saat ini sebesar 75 milyar dan merupakan mahar tertinggi sepanjang hidup manusia. Oh, ya. Selama di Madinah Rasullah menghafidzkan hidupnya sehingga ketenangan di dapatkan dari penduduk di kota tersebut sampai saat ini juga dirasakan bagi jamaah haji atau umroh yang mengunjungi kota madinah.
Di akhir tausiyah ustadz berpesan kepada kami untuk membiasakan selalu tangan diatas daripada tangan dibawah maksudnya yaitu selalu memberi daripada menerima karena tangan di atas lebih baik dibanding tangan dibawah. Selain itu selalulah berbagi ilmu dimanapun dan kapanpun, harta mungkin akan berkurang sedangkan ilmu akan selalu bertambah.
Yuk, teman tak ada salahnya kita berbagi buat saudara-saudara kita yang kurang beruntung dengan memberikan bantuan semampumu jika tak mampu dengan bantuan materiil minimal bantuan moril supaya mereka bisa lebih semangat dan optimis dalam menjalani kehidupan ini.
Jakarta, 11 Juni 2017
#NgabuburitHC
#HijabersCommunity
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Days16
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. 🙏🙏