•• Rindu Berkarang Di Kala Senja ••




Kala itu, di penghujung sore dengan senja yang memerah menusuk lubuk hati sanubari sang pecinta.

Kita tertegun diam menatap indahnya debur samudra ombak menyapu karang menjadi saksi bisu cinta sejati nan kelabu 

Kau diam seribu bahasa dengan hati begitu dingin beku seperti gunung es di belahan utara dunia menunggu pancaran sang surya kehidupan semesta.

Kisah kita telah usai di lembaran rindu sang pecinta namun di sudut hati masih tersimpan seribu kenangan indah bersama cintamu yang beku dan semu.

Senja telah menjahit kerinduan dalam memory pikiran kosong nan binal serasa ingin melepaskan sukma dari raga yang tak berdaya.

Penghujung senja yang merah pekat akhirnya telah mengantarkan kepergian kita menuju peraduan cinta mengikat kerinduan pemilik hati dalam kalbu.

Biarlah waktu memisahkan jalinan kasih putih aku dan kamu akhirnya menjadi kita yang abadi dalam kisah suci yang diberkahiNya.



Jakarta, 17 Juni 2017



Ps : Ini puisi yang ikut sayembara event " Yang Tak Pernah Kusampaikan Kepadamu " walaupun ga terpilih sebagai kontributor maupun puisi terbaik namun saya tetap bangga bisa mengikuti event tersebut. Bagi saya bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Ini bukanlah akhir dari perjuangan tetapi awal sebuah perjuangan dimulai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solusi Mata Kering Tanpa Bikin Drama Atasi Dengan Insto Dry Eyes!

[REVIEW] Shampoo Azalea Inspired by Natur

Green Pramuka City Bermasalah, Itu Dulu? Nyatanya Sekarang Hunian Idaman Yang Bikin Nyaman