Peringatan Hari Hepatitis Sedunia : Deteksi Dini Dalam Memerangi Hepatitis
World Hepatitis Day (Dokpri) |
Dan sebagai rasa kepedulian yang tinggi terhadap penyakit hepatitis, belum lama ini Phillips dalam peringatan Hari Hepatitis Sedunia mengadakan forum diskusi dengan tema : "Peranan Uji Diagnostik dalam Memerangi Hepatitis". Untuk acara diskusi berlokasi di plaza kuningan, jakarta selatan yang mengundang para blogger dan media untuk memberitakan informasi penting ini ke khalayak ramai.
Sebelumnya kita intermezo sejenak, bahwa Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) bagian dari perusahaan Philips yang telah berdiri lebih dari 100 tahun merupakan perusahaan teknologi kesehatan terkemuka yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat dan memungkinkan hasil yang lebih baik di sepanjang rangkaian layanan Kesehatan, mulai dari gaya hidup sehat dan pencegahan, diagnosis, pengobatan hingga perawatan di rumah.
Narasumber Forum Diskusi Bersama Philips |
Oh, ya forum diskusi siang itu dihadiri oleh tiga narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu sebagai berikut :
1. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia
2. dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
3. Suryo Suwignjo, Presiden Direktur Philips Indonesia
Paparan pertama dibawakan oleh Bapak Suryo Suwignjo, sebagai presiden direktur Phillips Indonesia sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat Presiden Direktur, sejak bulan Maret 2014 sampai sekarang. Beliau mengungkapkan bahwa salah satu upaya edukasi untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan deteksi dini adalah dengan mengadakan forum diskusi seperti ini.
Melalui forum ini menampilkan berbagai pemangku kepentingan seperti Kementerian Kesehatan dan tenaga ahli profesional lainnya seperti yang diselenggarakan saat ini sebagai langkah utama meningkatkan kesadaran masyarakat agar melakukan deteksi dini dengan cara dan alat apa saja, sesuai kemampuan dan kebutuhan mereka.
Sedangkan menurut kacamata seorang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, saat ini Hepatitis B memiliki jumlah penderita terbanyak, yaitu sebesar 7,1%, sedangkan untuk Hepatitis C memiliki jumlah penderita sebesar 1% dari 250 juta penduduk Indonesia dan cenderung terjadi pada para drug user. Angka yang sangat memprihatikan dan harus segera dicari solusi terbaiknya.
Dan paparan terakhir dibawakan oeh Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, dr. Irsan Hasan, bahwa dalam kurun waktu 15 tahun bahwa pengobatan Hepatitis telah mengalami kemajuan, dipermudah dengan adanya berbagai metode pengobatan seperti operasi namun tidak terdapat peningkatan signifikan kesintasan satu tahun setelah 15 tahun berlalu.
Saat ini dari kalangan professional di bidang liver/peneliti hati mewaspadai penyakit perlemakan hati yang dapat memicu hepatitis. Perlemakan hati ini dianggap berbahaya karena selain penderita cenderung tidak merasakan gejala seperti penyakit Hepatitis lainnya, perlemakan hati juga tidak dapat terdeteksi dari tes darah.
Beliau bilang bahwa Perlemakan hati disebabkan beberapa hal mulai dari konsumsi alkohol berlebih, pola makan rendah protein dan kegemukan, dan perlemakan hati hanya bisa dideteksi dengan menggunakan USG atau CT scan hati. Maka dari itu dr. Irsan menyarankan kepada kelompok berisiko penyakit ini untuk segera mendapatkan USG abdomen sebagai upaya deteksi dini.
Sesi Photo Bareng Di akhir acara (Dokpri) |
Di akhir forum pak Suryo Suwignjo juga berpesan agar masyarakat untuk mulai proaktif dalam mendapatkan deteksi dini untuk mencegah penyakit Hepatitis, dan selalu menjaga pola hidup sehat. Kalau istilah anak zaman now yaitu mencegah itu lebih baik daripada mengobati, benar gak guys?? Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan meningkatkan kesadaran kita untuk selalu menjaga kesehatan.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. 🙏🙏