Sebagai muslim yang baik dan taat sudah seharusnya lebih aware soal kandungan makanan yang dikonsumsi selama ini apakah sudah halal atau belum? Jangan sampai karena kandungan atau wadah digunakan bersentuhan dengan bahan tak halal, makanan yang kita konsumsipun akhirnya menjadi haram. Sedih banget kalo sudah begini ceritanya. Hikshiks
|
Flyer Acara Talkshow |
Kabar bahagianya, untuk kesekian kalinya aku mendapat pencerahan tentang si halal melalui Talkshow yang bertema :" Prosedur Sertifikasi Halal MUI Dan Tantangan Industri Halal Di Era Digitalisasi 4.0 bertempat di The Atjeh Connection, Sarinah Jakarta. Oh, ya kebetulan talkshow tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber diantaranya :
● Bapak Dr. Ir. Lukmanul Hakim, Msi selaku Direktur LPPOM MUI
● Ibu Lia Amalia selaku Kepala Bidang Sosialisasi dan Promosi Halal LPPOM MUI
● Ibu Anita Amir Faisal selaku Owner restaurant The Atjeh Connection
|
Ibu Anita Amir (Owner The Atjeh Connection |
Bincang santai sore itu dihadiri pula oleh para blogger halal TDB inisiasi dari Kak Sobari dan beberapa media online lainnya. Dalam kesempatan itu Ibu Ani Amir sharing alasan berdirinya
The Atjeh Connection ini berawal mengunjungi mall dimana makan di sebuah resto walaupun pada kacanya tertulis no pork kenyataannya belum tentu terjamin halal, terkadang bahan-bahan masakan pendukungnya mengandung alkohol. Dan ironisnya banyak wanita muslim ikut menikmatinya, ini terjadi karena ketidaktahuan mereka terhadap kandungan bahan makanan yang dikonsumsi.
Dan alasan lainnya ingin membawa makanan aceh yang biasanya dijual pinggir jalan diangkat dalam konsep cafe atau restaurant sehingga pengunjung terasa lebih nyaman menikmati sajian kuliner. Tambahan lainnya dari Ibu Anita bahwa restaurant ini dibangun menggunakan uang halal yang menyajikan hidangan tentunya terbuat dari kandungan bahan halal yaitu tidak mengandung babi (fork), alkohol dan kandungan haram lainnya.
Selanjutnya sharing session dari Ibu Lia Amalia sebagai perwakilan dari LPPOM MUI yang memaparkan bagaimana prosedur pembuatan Sertifikasi Halal tak seribet yang dibayangkan. Bisa jadi itulah alasan klise seseorang yang tak mau menjaminkan produknya menjadi halal. Beliau menambahkan untuk pengajuan Sertifikasi Halal saat ini bisa dilakukan secara mudah yaitu cukup mengakses website resmi MUI yang bernama Cerol (Sertifikasi Halal Online).
Adapun websitenya di :
http://www.e-lppommui.org Melalui
Cerol pendaftar diharuskan mengisi data secara lengkap, dilanjutkan dengan mengupload semua bahan mulai dari data sebuah produk sampai bahan pembuatan produk supaya segera diproses kemudian ditentukan berapa biaya yang harus dibayar dan jika setuju dengan biayanya, barulah dilakukan proses audit. Pasti prosesnya tidak dilakukan sembarangan yakni benar-benar secara serius, karena sertifikasi halal menyangkut kepentingan masyarakat.
|
Sharing session by Ibu Lia Amalia |
Ibu Lia bercerita juga bahwa ada beberapa resto seperti nama bakso setan, sambel setan, es pocong tidak bisa disertifikasi karena namanya yang mengandung unsur kebathilan. Waduh, sayang banget jika kondisinya seperti itu. Hikshiks Nah, jika ke depannya ada rencana mau membuka restaurant lebih baik gunakanlah nama-nama yang sewajarnya atau sepantasnya namun tetap menarik pengunjung😍
|
Bapak Lukmanul Hakim dan Ibu Anita Amir |
Dan sesi terakhir sharing session ditutup oleh Bapak Lukmanul Hakim selaku Direktur Pelaksanaan LPPOM MUI memaparkan kalau makanan halal yaitu makanan yang murni (pemahaman dari eropa) dimana "Halal more than just quality" yang artinya bahwa halal itu lebih dari sekedar kualitas. Apalagi Indonesia sejak tahun 2012 telah dicanangkan menjadi Pusat Halal Dunia dan didirikanlah Kantor LPPOM MUI Global Halal Center. Tujuannya utamanya yaitu untuk menghalalkan Indonesia dan mengIndonesiakan halal😍.
|
Peresmian Blogger Dan Vlogger Sebagai Duta Halal |
Beliau menyatakan masyarakat dalam hal ini harus disosialisasikan lebih gencar mengenai produk makanan/minuman agar semakin aware atau peduli. Jadi, halal itu sangat penting bagi kita semua bukan hanya umat muslim tetapi umat manusia. Beliau berharap sekali dengan adanya blogger dan vlogger bisa menjadi duta halal yang bermanfaat untuk memviralkan berita yang benar dan juga meluruskan berita yang tidak benar. Istilah kecenya m
aju tak gentar membela yang benar👍
|
Mie Aceh |
|
Nasi Goreng Aceh (Credit : Fauziah) |
|
Nasi Gurih Aceh (Dokpri) |
Akhir talkshow ditutup oleh sesi makan malam dengan 3 menu pilihan dari The Atjeh Connection diantaranya nasi gurih aceh, nasi goreng aceh dan Mie aceh plus kopi sanger. Aku menjatuhkan menu pilihan sama mie aceh secara selama ini belum pernah makan hanya mendengar saja, maafkan aku yang kudet ya. Hehe
|
Sesi Photo bareng |
So far, menu mie acehnya enak dan mantap rasanya bikin kenyang perut ditambah porsinya pas. Untuk segelas kopi sangernya aroma dan rasanya bikin saya jatuh cinta soalnya aku bukan pecinta kopi alias gak pernah minum kopi gitu. Hikshiks
The Atjeh Connection saja sudah bersertifikasi halal, terus kamu kapan mau halalkan aku? #eh abaikan pertanyaan aku ini ya.Hehe
Salam halal selalu dari blogger Halal😍👌
Waaah Dede jadi bisa nih klasifikasiin yang halal sama yang haram, kalo Dede makan sama doi suka agak worry sih. Soalnya dia gatau itu haram buat aku atau nggak. Nice info kak, bisa buat referensi
BalasHapusInsyaa Allah segera dihalalin yaa kak sama doi.. Aamiin.. Btw bermanfaat nih kak pembahasannya. Perlu banget ya kita menperhatikan asupan tubuh :)
BalasHapusJadi paham, jika nanti punya warung sebaiknya tidak memberikan nama yang mengandung unsur kebathilan.
BalasHapusWah serba Aceh. Jd laper nii pengen makan Mie Aceh
BalasHapusMantap nih, memberikan jaminan halal di menunya.
BalasHapus