Hari Idul Adha, Meneladani Kisah Pengorbanan Dari Nabi Ibrahim

www. rismayani.id
Alhamdulillah, kemarin ini kita (umat muslim) baru saja merayakan Hari Idul Adha 1440H. Kamu pasti tahu dong setiap tanggal 10 Dzulhijjah umat muslim di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Adha atau Idul Qurban atau disebut juga lebaran haji dimana Idul Adha itu puncaknya ibadah haji bagi umat muslim melaksanakan rukun islam yang ke-5 itu.

Tak berbeda jauh dengan Idul Fitri untuk perayaan idul adha selalu identik dengan hidangan lezat seperti ketupat, rendang, sayur padang, dan sebagainya hanya bedanya untuk Idul Adha diikuti penyembelihan hewan qurban setelah pelaksanaan sholat Idul Adha. Penyembelihan hewan qurban sebagai bentuk ketaqwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT

❤ Memaknai Pengorbanan Nabi Ibrahim ❤

Kisah pengorbanan ini dimulai saat Allah SWT menguji Nabi Ibrahim melalui sebuah mimpi yang haq agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun yaitu Nabi Ismail dimana mempunyai elok rupawan, sehat lagi cekatan ini supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri. Dan semua itu dinyatakan dalam Al-Quran :
ا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab:Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Aa-saffat: 102).
Saat keduanya siap untuk melaksanakan perintah Allah SWT, seperti biasa datanglah setan untuk mengoyahkan iman Nabi Ibrahim agar mengagalkan penyembelihan anaknya namun tekad nabi Ibrahim sudah bulat sambil melempar batu ke arah setan sebagai cara mengusir setan dengan mengucapkan " Bismillahi Allahu Akbar " Dan hal ini  kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah🙏
Ketika sang ayah belum juga mengayunkan pisau di leher ismail. Ismail mengira ayahnya ragu, seraya ia melepaskan tali pengikat tali dan tangannya, agar tidak muncul suatu kesan atau image dalam sejarah bahwa sang anak menurut untuk dibaringkan karena dipaksa ia meminta ayahnya untuk mengayunkan pisau sambil berpaling agar tidak melihat wajahnya.
Nabi Ibrahim tetap memantapkan niatnya dan Nabi Ismailpun pasrah seperti ayahnya yang telah bertawakal. Subhanallah, sedetik setelah pisau nyaris digerakkan tiba-tiba Allah SWT berseru dengan firmannya menyuruh menghentikan perbuatannya tidak usah lagi diteruskan pengorbanan terhadap anaknya. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah SWT mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban yang diterangkan dalam Al-Quran surat As-saffat ayat 107-110 :
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”
كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim terhadap putra tercintanya Nabi Ismail dimaknai sebagai pesan simbolik agama yaitu : 

1. Ketaqwaan Kepada Allah SWT

Melalui kisah pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim kepada Nabi Ismail sebagai hamba yang beriman dan taat, kita harus takwa untuk menjalani segala perintah dan juga menjauhi segala laranganNya sehingga keberkahan juga keridhoan dunia akhirat akan tercapai.

2. Hubungan Sesama Manusia

Sebagai seorang muslim tak akan terpisahkan dengan namanya hubungan kepada Allah SWT (hablumminnalah) dan juga hubungan sesama manusia (hablumminannas).
Dari penyembelihan hewan qurban ini maka akan timbul rasa kepedulian sosial seorang muslim terhadap sesamanya yang tidak mampu juga kehidupan saling tolong menolong dan gotong royong dalam kebaikan.

Oh, ya hikmah lainnya yang bisa dipetik yaitu seorang muslim diingatkan siap sedia berqurban untuk kebahagiaan orang lain khususnya bagi mereka yang kurang beruntung atau kurang mampu, tetap waspada dengan godaan dunia agar jangan sampai terjebak perilaku tidak terpuji seperti keserakahan, mementingkan diri sendiri dan kelalaian dalam beribadah kepada Allah SWT❤

3. Peningkatan Kualitas Diri

Dan point terakhir hikmah dari idul qurban yaitu memperkukuh empati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji dari seorang muslim. Kita bisa meneladani dan mengikuti akhlak nabi yang terpuji dimana senantiasa menebarkan kebaikan terhadap sesama manusia.

Wukuf di padang arafah (Source Image : liputan6.com)
Benang merah yang bisa dipetik dari Idul Adha yaitu selain meneladani pengorbanan dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail bahwa pada hakikatnya manusia adalah sama yang membedakan hanyalah taqwanya. Untuk yang menunaikan ibadah haji pada waktu wukuf di Arafah memberi gambaran bahwa kelak manusia akan dikumpulkan di padang mashyar untuk pertanggung jawabannya. 

Sate qurban ( Source image : dokpri)
Segitu saja sharing ini aku akhiri yaa guys, semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berqurban yaa guys. Semoga kita bisa meneladani nabi Ibrahim dan setiap tahun bisa berqurban... Aamiin YRA🙏❤

Komentar

Postingan Populer