Kendala Yang Dihadapi Saat Pembelajaran Jarak Jauh
Kendala Yang Dihadapi Saat Pembelajaran Jarak Jauh -
Bagaimana kabarnya di era normal ini? Semoga senantiasa sehat selalu dan baik-baik saja. Baru saja kita menyambut tahun ajaran baru di tengah masa pandemi ini dimana masih mengharuskan pembelajaran jarak jauh atau daring (online), ini dilakukan demi kebaikan bersama walaupun sebenarnya anak didik dan para pendidik sudah kangen ingin belajar secara tatap muka karena bisa dibilang lebih efektif.
Sebagai pendidik sudah seharusnya mengikuti saja peraturan dari dinas terkait mengenai sistem pembelajaran saat ini, gak bisa dibohongin hasrat untuk mengajar secara tatap muka sudah menggebu-gebu tapi apa daya jika kondisi belum mengizinkan untuk pembelajaran secara normal. Hiks hiks Menurut aku pembelajaran secara tatap muka lebih efektif dibanding daring seperti ini ada saja kendala yang dihadapi terutama bagi orang tua murid.
Bisa dibilang banyak kendala yang harus dihadapi dengan sistem pembelajaran saat ini dimana bikin emosi jiwa terutama bagi kalangan emak-emak sampai bikin darting alias darah tinggi. Kira-kira kendala apa saja yang terjadi selama belajar daring ini, diantaranya berikut ini :
1. Kuota Internet Membengkak
Sejak diberlakukannya sistem pembelajaran jarak jauh otomatis pembelian untuk kuota internet membengkak terutama bagi orang tua yang beberapa anaknya pada sekolah karena harus mengunduh aplikasi kegiatan sekolah untuk absen dan pengumpulan tugas belum lagi bikin photo dan video dimana lumayan menguras kuota data sehingga menguras emosi jiwa emak-emak. Huhu
2. Sinyal Internet Yang Tak Mendukung
Selain kuota yang harus memadai, sinyal internet yang baik tentunya menjadi prioritas dalam kelancaran berlangsungnya kegiatan pembelajaran jarak jauh. Kendala seperti ini biasanya terjadi di daerah terpencil yang masih terbatas dari pelayanan internet yang baik dan bagus makanya gak sedikit para pendidik inisiatif melakukan "Home Visit" atau kunjungan ke rumah para siswa yang tidak memiliki gawai maupun minim internet untuk memberikan tugas sekolah. Cara ini lumayan efektif sehingga sinergi pendidikan tetap berjalan lancar di tengah pandemi seperti ini.
3. Sosialisasi Yang Kurang
Banyak orang tua yang masih gaptek tentang aplikasi pendukung kegiatan sekolah, untuk itu perlu diberikan sosialisasi secara efektif dari para pendidik agar tak ada namanya miss communication dalam kegiatan belajar daring ini soalnya gak sedikit orang tua mengeluh betapa ribetnya menggunakan
aplikasi pendukung pembelajaran daring. Ada baiknya sebelum memberikan materi pembelajaran guru menjelaskan fitur yang ada dalam aplikasi sehingga orang tua siswa bisa mengerti dan mendampingi anaknya belajar secara baik.
4. Tugas Sekolah Yang Banyak
Dalam kondisi seperti ini, seharusnya para pendidik jangan membebani siswa dengan tugas sekolah yang banyak maupun ribet walaupun sebenarnya mengikuti kurikulum yang ada karena bisa bikin anak jenuh dan orang tua pusing yang mendampingi beberapa anaknya pembelajaran daring ini. Sebisa mungkin guru memberikan tugas yang mudah dan praktis menyesuaikan keadaan anak didik agar tugas bisa diselesaikan dengan baik.
5. Pengumpulan Tugas Tak Fleksibel
Dalam soal pengumpulan tugas sekolah jangan terlalu mepet di jam tertentu berilah kelonggaran waktu yang fleksibel karena gak semua orang tua itu berkarir di rumah alias ibu rumah tangga ada juga yang pekerja yang gak memiliki asisten rumah tangga (art) sehingga tugas belum tentu selesai dikerjakan menunggu ibunya pulang. Lebih baik buatlah kesepakatan soal ini dengan orang tua siswa dan pendidik agar nantinya bisa sama-sama enak.
Seperti itulah kendala yang dihadapi saat pembelajaran daring berdasarkan dari curhatan teman-teman sekolah maupun Di sosial media. Kurangilah mengeluh lebih baik sama-sama mencari solusi terbaik, tak seorangpun pingin keadaannya terus seperti ini berbulan-bulan belajar di rumah walaupun kebosanan dan kejenuhan menghinggapi para orang tua yang katanya sampai bikin darting atau darah tinggi. Ckckck
Saya berusaha memposisikan sebagai orangtua maupun pendidik bagaimana suka dukanya menjalani sistem pembelajaran daring ini. Ambil hikmahnya saja bahwa semakin erat quality time bersama anak tercinta sekaligus menjadi madrasah terbaik. Hal yang berbau toxid buanglah jauh-jauh, mulai dengan positif thingking InsyaAllah bikin jiwa dan pikiran menjadi sehat. Aamiin YRA
Semoga bermanfaat dan salam sehat selalu ♥
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. 🙏🙏