Mengenal Lebih Dekat Tentang Penyakit Demensia Alzheimer




Assalamualaikum Sahabat, 
Apa yang pertama kali terbersit dalam pikiranmu ketika mendengar kata "pikun"? tentunya kita langsung berpikiran tentang kelainan sering lupa yang biasanya terjadi pada orang lansia (lanjut usia) walaupun kadang usia muda mengalami pikun ini. Pasti penasaran kan kira-kira pikun ini proses penuaan  yang wajar atau justru sebaliknya harus ditindaklanjuti agar tidak berdampak lebih parah nantinya pada sistem otak kita.

Jadi, hari minggu kemarin tanggal 20 September 2020 aku mendapat kesempatan bersama ratusan peserta lainnya untuk mengikuti seminar kesehatan melalui zoom meeting dalam rangka memperingati Hari Alzheimer Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 September setiap tahunnya dan kali ini bertema "Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia" sebagai bagian dari kampanye #ObatiPikun.



Webinar kali itu dihadiri beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya salah satunya Direktur P2 Masalah Kesehatan Jiwa Dan Napza (dr. Siti Khalimah, SpKJ, MARS) yang memberikan sambutan bahwa di tengah pandemi covid-19 ini peringatan Hari Alzheimer Sedunia merupakan momentum untuk kembali menyadari pentingnya melindungi para orang tua selain dari infeksi virus corona sekaligus suatu kesempatan untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian terhadap para lansia agar terhindar dari penyakit demensia tipe alzheimer. 





Oh, ya pada kesempatan itu diperkenalkan juga sebuah aplikasi untuk mendeteksi penyakit alzheimer ini bernama e-Memory Screening (EMS) sebagai kampanye awareness alzheimer secara berkesinambungan melalui program kampanye #ObatiPikun. Saat ini Aplikasi EMS sudah bisa diunduh pada app store di smartphone kesayangan kamu tentunya memberikan fungsi utama yaitu alat edukasi bagi masyarakat umum untuk mengetahui tentang penyakit demensia dan alat skrinning untuk deteksi dini demensia ini. 



Setelah sambutan dari Ibu khalimah dilanjutkan oleh pemaparan tentang #ObatiPikun Dengan Mengenal Gejalanya dari dr, Sri Budhi Rianawati, Sp. S(K) sebagai berikut :

* Apa Itu Pikun? 
Adalah ketika seseorang butuh waktu lebih lama untuk mengingat atau lupa dengan apa yang mereka lekukan sebelumnya sedangkan dalam dunia medis disebut Demensia yaitu penurunan fungsi otak seperti menurunnya daya ingat dan kecepatan berpikir serta berperilaku. 

* Mengenali Gejala Pikun
Di bawah ini beberapa gejala pikun yang penting banget kita ketahui sebagai langkah deteksi dini diantaranya berikut ini :
1. Gangguan daya ingat atau sering lupa
2. Disorientasi, bingung akan waktu (hari, tanggal) sampai tidak tahu jalan pulang.
3. Menarik diri dari pergaulan
4. Salah membuat keputusan
5. Sulit melakukan pekerjaan yang familier seperti sulit menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, cara mengemudi, mengatur keuangan dan sebagainya.
6. Kesulitan memahami visuospatial, sulit mengukur jarak, tidak dapat menjadikan wanita
7. Sulit fokus
8. Gangguan berkomunikasi-kesulitan berbicara
9. Salah membuat keputusan 
10. Menaruh barang tidak pada tempatnya. 

Sebenarnya apa sih tujuannya mengobati pikun ini, berikut ini tujuan utama kenapa kita harus mengobati pikun yaitu :

1. Meringankan gejala
2. Memperlambat perkembangan penyakit
3. Membuat penderita agar dapat hidup semandiri mungkin

Adapun penanganannya bisa dengan melakukan beberapa hal di bawah ini diantaranya : 

1. Mengatasi penyebab pikun
- Jika penyebabnya karena tumor otak bisa dengan operasi dan kemoterapi
- Jika kurang nutrisi dengan memberikan makanan bergizi dan diimbangi kemudian meresepkan suplemen. 
2. Memberikan obat-obatan
Manfaat pemberian obat untuk memperbaiki gejala pikun dan meningkatkan fungsi otak. 
3. Terapi stimulasi kognitif
Untuk memperbaiki fungsi kognitif efektif meningkatkan kualitas hidup dengan melakukan beberapa aktivitas berikut seperti membaca buku cerita, menggambar, mewarnai, memasak, berkreasi dan sebagainya. 
4. Memberikan perawatan paliatif
Keadaan yang sudah parah, misal kanker stadium akhir dengan demensia. Meningkatkan kualitas hidup di sisa umurnya, mengurangi rasa sakit dan membina kondisi psikisnya dengan konseling dan dukungan dari teman juga keluarga. 

Selain itu beliau memberikan penjelasan tentang cara pencegahan pikun bisa dengan melakukan beberapa tips di bawah ini :

1. Menjaga kesehatan jantung
2. Bergerak berolahraga produktif
3. Mengkonsumsi sayur/buah (gizi seimbang) 
4. Menstimulasi otak-fisik-mental-spiritual
5. Bersosialisasi dan beraktivitas positif

Nah dari pemaparan detail Ibu Rien tentunya kamu sudah mendapat insight baru juga bermanfaat tentang pikun ini sehingga ke depannya tidak meremehkan begitu saja jika ada salah satu anggota keluarga yang mengalaminya kita bisa deteksi dini, sehingga kesehatan keluarga selalu terjaga dan bahagia bersama. Semoga bermanfaat, stay safe and healthy guys🙏
















Komentar

Postingan Populer