Aksara Risma

Source : TMLI Assalamualaikum guys,  Mengulik tentang asuransi bisa dibilang hal yang tak pernah ada habisnya dan selalu menarik untuk dibahas, apalagi kondisi pandemi begini keberadaan asuransi atau investasi lainnya nyatanya begitu penting sebagai langkah preventif dalam mencover finansial kita yang mungkin goyah efek pandemi yang entah belum tahu kapan akan berakhirnya. Hiks hiks Alhamdulillahnya, di rabu sore ini berasa happy plus berfaedah banget deh di sela-sela menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit berkesempatan mengikuti webinar dengan tema menarik yaitu Bijak Memilih Asuransi yang Tepat dan Aman dimana akan membahas secara detail tentang asuransi dengan menghadirkan beberapa pembicara inspiratif diantaranya : 1. Adrian Maulana - Senior Vice President Schroders Indonesia 2. Tri Djoko Santoso, Ketua Financial Planning Standards Board Indonesia 3. Muhammad Irsan, Head of Agency Training & Manpower Development Tokio Marine Life Insurance Indonesia Yuk, sebelum kita meng

Alhamdulillah merasakan sholat tarawih berjamaah di masjid walaupun sempat terlewatkan beberapa malam sih, dari malam pertama tarawih sudah niat akan sholat di masjid tapi apa daya hujan turun memberkahi malam sang bulan istimewa penuh berkah menambah kesejukan dan kedamaian.  Untuk ramadan tahun ini ada sedikit kelonggaran diantaranya diperbolehkannya pelaksaanaan sholat tarawih di masjid selama jamaah mengikuti protokol kesehatan yang ada seperti memakai masker dan menjaga jarak. Malam itu aku tarawih bersama kakak perempuan tercinta dan dua keponakan tersayang di masjid dekat rumah, alhamdulillah cuaca hanya mendung saja yang tak berarti hujan. Ini kali pertamanya tarawih kembali sejak pandemi mengguncang dunia, tahun sebelumnya pelaksanaan tarawih di masjid ditiadakan jadi bisa dilakukan di rumah saja demi pencegahan penularan covid-19 yang pada saat itu kurvanya sedang meningkat tajam. Hiks hiks Suasana dalam masjid saat itu gak terlalu penuh baik jamaah laki-laki maupun perempuan

Sampai detik ini gak terpikir untuk menjadi blogger diluar pekerjaan utamaku sebagai guru, begitulah hidup tak seorangpun pernah tahu apa yang terjadi dengan masa depan walaupun sudah merencanakan dengan sebaik mungkin. Dan bisa jadi kenapa bisa nyemplung memulai blog disebabkan kegalauan hati di masa lalu. Hiks hiks Itu dulu loh zamannya masih single lady tapi sekarang sudah lebih bijak menyikapi hidup secara sudah menikah pula.  Jadi cerita begini guys, efek patah hati membuat aku lebih kreatif membuat kata-kata puitis makanya aku salurkan ikut beberapa lomba antologi puisi sampai akhirnya pernah mendapat juara utama. Dan namaku tercantum di cover buku antologi puisi tersebut perasaannya saat itu bahagia sekaligus bangga sekali bisa memecahkan kegalauan hati  dengan hal-hal lebih menginspirasi tanpa harus menyakiti. Bagi orang lain mungkin itu standar sih tapi menurut aku sesuatu yang patut disyukuri bisa melawan kekecewaan dengan sesuatu bermanfaat dan dibanggakan bukan mengurung di

Alhamdulillah merasakan tarawih di masjid walaupun sempat terlewatkan beberapa malam sih, dari malam pertama tarawih sudah niat akan sholat di masjid tapi apa daya hujan turun memberkahi malam sang bulan istimewa penuh berkah menambah kesejukan dan kedamaian.  Untuk ramadan tahun ini ada sedikit kelonggaran diantaranya diperbolehkannya pelaksaanaan sholat tarawih di masjid selama jamaah mengikuti protokol kesehatan yang ada seperti memakai masker dan menjaga jarak. Malam itu aku tarawih bersama kakak perempuan tercinta dan dua keponakan tersayang di masjid dekat rumah, alhamdulillah cuaca hanya mendung saja yang tak berarti hujan. Ini kali pertamanya tarawih kembali sejak pandemi mengguncang dunia, tahun sebelumnya pelaksanaan tarawih di masjid ditiadakan jadi bisa dilakukan di rumah saja demi pencegahan penularan covid-19 yang pada saat itu kurvanya sedang meningkat tajam. Hiks hiks Suasana dalam masjid saat itu gak terlalu penuh baik jamaah laki-laki maupun perempuan seperti sebelum

Assalamualaikum, guys...  Bagaimana kabarnya? Semoga sehat-sehat selalu ya walaupun masih kondisi pandemi. Yang penting kita tetap semangat sehat dan mentaati protokol kesehatan yang ada. Untuk kali ini aku mau sharing tentang pengalaman pertama saat mendapat vaksin covid-19 sebagai ikhtiar sehat agar terhindar dari covid-19. Setelah pembagian vaksin di jajaran ring satu dan setarafnya kemudian tenaga kesehatan tiba saatnya jajaran pendidik atau guru mendapatkan vaksin tersebut. Jujur saja sih awalnya dilema banget dengan vaksin ini  setelah baca sliweran berita tentang efek vaksin itu yang bikin deg2an hati tapi kembali lagi semuanya ke Allah SWT agar dijauhkan dari hal-hal yang buruk nantinya, Intinya bismillah saja deh sebagai langkah sederhana ikhtiar sehat.    Hari itu di jumat berkah akhirnya aku mendapat jatah vaksin covid-19 setelah sekian purnama cek satu persatu file PDF jadwal vaksin bagi guru yang dishare di WAG IGTKI yang jumlahnya setiap file PDF bisa sampai puluhan halam

Assalamualaikum, guys bagaimana kabarnya di hari pertama puasa masih semangat 45 kan? Semoga lancar jaya selalu ya puasanya hingga di akhir ramadan walaupun kondisinya masih pandemi begini namun niat menjalankan ibadah puasa dan lainnya tetap istiqomah. Gak ada salahnya kita melakukan kegiatan positif sembari mengisi waktu senggang. Dan di Ramadan kali aku memberanikan diri untuk mengikuti challenge menulis 30 hari bersama Blogger Perempuan Network (BPN) apalagi setiap hari tema-tema menarik untuk bahan menulis blog kita. Alasannya aku mengikuti challenge menulis blog ini yaitu untuk mengisi waktu luang sambil menunggu buka puasa, meramaikan blog pribadi dengan artikel organik jangan post sponsored terus (Hehe), memotivasi diri untuk lebih rajin lagi update blog, dan sebagainya di antara kesibukan sebagai guru plus ibu rumah tangga. Walaupun dalam hati kira-kira bisa gak ya ikutin challenge menulis blog ini? Bismillah saja yang penting ada niat juga kemauan bisa merealisasikannya Insya

Alhamdulillah wa syukurillah akhirnya kita berjumpa kembali dengan bulan suci Ramadan, walaupun masih dalam kondisi pandemi bukan berarti mengendorkan niat kita untuk beribadah sebaik mungkin. Pandemi saat ini justru memberikan kita suatu pelajaran hidup yang berharga bahwa tak selamanya kehidupan selalu di atas namun ada kalanya di bawah.  Ramadan, sang tamu istimewa kedatangannya selalu dinanti oleh muslim di penjuru dunia, salah satu bulan hijriyah yang memberikan limpahan berkah dan rahmat penuh pahala tak terhingga bagi yang menjalankan ibadah puasa atau kebaikan lainnya sehingga umat muslim berlomba-lomba dalam mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Begitupun sebaliknya jika kita melakukan perbuatan dosa atau kejahatan akan mendapatkan ganjaran berlipat ganda pula. Hiks hiks Jangan sampai kita terhanyut dalam perbuatan dosa ya di bulan ramadan ini. Aamiin YRA Setiap ramadan datang, aku selalu memotivasi diri untuk bisa mencapai target ibadah yang lebih baik salah satunya khatam