Bahagianya Saat Harga Minyak Goreng Turun

Kabar Bahagia Itu Tiba


Kemarin itu hari paling bahagia kaum emak setelah sekian purnama harus menelan pil pahit dengan melonjaknya harga minyak goreng kemasan yang sempat menginjak angka 20ribuan untuk ukuran perliter dan 40ribuan untuk ukuran 2 liter menjadi satu harga yaitu 14ribu perliter dan kalau 2 liternya tinggal dikalikan 2 saja guys. Wkwk Bagi emak-emak penurunan harga segitu lumayan banget bisa buat beli cilok atau siomay keliling 😂.

Berasa kaget banget pas lihat antuasiasme emak-emak saat tahu harga minyak turun langsung ambil langkah seribu sampai rela antri berjam-jam di minimarket terdekat bahkan menyuruh anggota keluarga yang lain antri bergantian untuk tak melewatkan moment special harga minyak turun mungkin menurut mereka buat stock aman kalau-kalau harga minyak goreng melejit lagi padahal di surat edaran tertera bahwa pemerintah di bawah kementerian perdagangan telah mensubsidi persediaan minyak goreng kemasan ini selama ini. 


Haruskah Panic Buying?

Sering banget kejadian panic buying yaitu perilaku membeli suatu kebutuhan dan menimbunnya dalam jumlah banyak pada saat terjadi antuasiasme darurat tertentu. Panic buying saat ini sedang mendera masyarakat kita baik ketika harga barang turun maupun persediaan barang sedang terbatas. Kadang situasi ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mengeruk keuntungan sebesar mungkin sehingga harga barang di pasaran menjadi melonjak naik karena persediaan barang sangat terbatas.

Dalam kondisi apapun kita tak usah panic buying, belilah sesuai kebutuhan saja supaya orang lain bisa memakai atau menggunakannya juga. Dalam agama juga tak diperbolehkan berperilaku yang akhirnya malah merugikan orang lain walaupun mungkin menurut kamu itu hak kamu secara pakai uang sendiri bukan boleh minta tapi ada baiknya kita bisa saling peduli dengan sesama. Pendapat aku, semahal atau semurah apapun harga barang yang penting ada rezeki untuk membelinya. Makanya menanggapi harga minyak kemasan yang turun aku santai bae selain principal sederhana di atas juga karena aku jarang masak sih. Wkwk

Akupun besoknya ke minimarket langganan buat beli kebutuhan sehari-hari pas cek ke rak minyak goreng benar banget loh gengs kosong melompong yang masih utuh hanya merk produk minyak tertentu yang gak mendapat subsidi pemerintah. Rencana aku mau beli minyak juga kebetulan stock sudah menipis habis tapi sayangnya aku kalah gercep sama emak2 panic buying. Wkwk Ya sudahlah besok-besok saja belinya,  lagian aku jarang masak juga kebanyakan beli makanan by online gitu yang tinggal makan dan bikin kenyang pula. Buat emak-emak pernyataan aku yang terakhir itu jangan dikuti ya karena tidak baik buat perekonomian keluarga.😂

Harapan Terbesar


Dari fenomena panic buying ini bisa menjadi intropeksi dan Pekerjaan Rumah (PR)  bagi pemerintah ke depannya untuk lebih memperhatikan harga dan stock barang tersedia di lapangan tercukupi tentunya diimbangi dengan harga yang stabil atau normal sesuai dengan daya beli masyarakat kita sehingga tidak menimbulkan tingkatan kecemasan maupun kekhawatiran tinggi akan langkanya suatu barang efek panic buying dari masyarakat.

Dan masyarakatpun harus lebih cerdas lagi dalam menyikapi harga dan stock kebutuhan sehari-hari yang mengalami kenaikan drastis maupun stock langka tak perlu ambil langkah pendek dengan panic buying yang akhirnya merugikan kepentingan orang banyak. Barang-barang langsung diborong alih-alih buat persediaan aman kalau terjadi kelangkaan maupun kenaikan harga kembali tapi kasihan banget yang benar-benar butuh harus hilang kesempatan memakai barang tersebut karena kalah cepat dalam membelinya. Semoga kita bisa lebih cerdas dan bijak menyikapi kondisi yang terjadi saat ini. Aamiin YRA. Tulisan ini hanya sekadar sharing saja bukan bermaksud menyudutkan siapapun. Thank you, sampai jumpa kembali di artikel selanjutnya🙏








Komentar

Postingan Populer