Apa Kabar Guruku?
Hari ini sepulang mengajar dilanjutkan dengan giat menjadi supporter lomba tenis meja grup TK dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-77 yang diadakan PGRI Kramat Jati dimana sebelumnya serangkaian kegiatan telah dilaksanakan seperti lomba volly, futsal dan hari ini digelar untuk lomba tenis meja pelaksanaannya di SMPN 281 kramat jati. Kebetulan lomba dimulai pukul 14.00an jadi aku punya banyak waktu pulang ke rumah sekalian ganti kaos sesuai dress code yaitu biru dongker kalo yang ini buat seru-seruan saja gak ikutin dresscode juga tidak apa-apa yang penting datang untuk kasih semangat atau support buat teman-teman kami dari group TK yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Selesai sholat dzuhur akupun siap-siap untuk ke SMPN 281, sebelumnya aku sudah janjian ketemu sama teman di gang dekat tukang mie ayam arek. Jadi, kita isi perut dulu dengan mie ayam langganan bisa dibilang sudah sekian purnama tidak mencicipi kenikmatan dari mie ayam ini dengan harganya terjangkau tapi soal rasa bikin menggugah selera dan bawaannya pingin balik lagi. Hehe Oke guys, makan mie ayam selesai saatnya kita berdua menuju lokasi lomba dengan jalan kaki saja dengan lewat perkampungan yang jaraknya dekat sekitar 1 km sekalian olahraga juga supaya jantung kita tetap sehat apalagi kalo jalannya berdua begini tak terasa sambil diselingi ngobrol tiba-tiba sudah sampai di tempat tujuan.
Setelah melewati lembah dan gunung, eh bukan deh berasa dora berpetualang saja akhirnya tibalah kita di lokasi SMPN 281 yang berdekatan dengan satlak kramat jati. The first time juga ke sini padahal ini sekolah adik bungsuku, pas sampai gerbang aku tanya ke security sekolah dimana ruangan lombanya terus diarahkan untuk belok kanan saja pas pingin ke ruangan sudah ada satu pengurus dari IGTK dan salah satu peserta tenis meja dari grup TK. Berhubung lomba belum dimulai dan peserta dari TK juga belum datang juga menunggulah kami ber-4 tak lama berdatanglah beberapa peserta lain dari tingkat SMP dan pas lagi salaman dengan salah satu guru kok tiba-tiba familiar banget dengan bapak guru yang satu ini tapinya aku lupa banget namanya siapa ya sambil terus mengingat keras (kok bisa-bisaan jadi blank begini otak aku) padahal perutnya sudah kenyang nyatanya tak diimbangi dengan otak yang encerπ.
Wah, satu persatu peserta dari TK mulai berdatangan kemudian mereka masuk ke ruangan pertandingan untuk melakukan registrasi peserta dulu sebelum mengikuti lomba kemudian menunggu giliran dipanggil bertanding dengan grup sekolah lain. Menyaksikan pertandingan tenis meja dari sekolah lain nyatanya seru banget jadi tak sabar melihat aksi permainan tenis meja dari grup TK. Jreng, jreng tibalah Dimyati kelompok single grup TK beraksi berhadapan dengan sekolah SMP 20 (sekolah SMP aku nih) sebelumnya pemanasan dulu sekitar 5 menit kemudian pertandingan dimulai di awal masih santai makin ke sini sudah mulai panas mengejar setiap point dan aku barengan supporter guru TK menyemangati Adim tanpa henti agar bisa memberikan yang terbaik tapi nyatanya perjuangannya harus berhenti karena 2 set pertandingan ditaklukkan oleh guru SMP 20. Tak apa-apa yang penting sudah berusaha memberikan yang terbaik dan berpartisipasi dalam peringatan HUT PGRI ini, jangan sedih dulu kami masih punya harapan ke nurul pemain untuk single perempuan tenis meja. Selang berakhirnya tenis meja single laki-laki dilanjutkan pertandingan tenis meja single perempuan yang diwakilkan oleh Nurul dari grup TK seperti biasa pemanasan dulu sekitar 5 menit kemudian wasit memberikan aba-aba pertandingan dimulai ternyata tak kalah seru dan ramai banget dari pertandingan sebelumnya. Sempat memimpin di set ke-2 nyatanya bu nurul harus mengalami hal yang sama dengan adim yaitu bertekuk lutut dari grup lawan yaitu SMP 20. Hiks hiks
Namanya kompetisi selalu ada yang menang dan kalah apapun hasilnya tetap semangat juga legowo menerimanya yang terpenting sudah berusaha memberikan terbaik. Berhubung grup TK yang single perempuan dan laki-laki kalah jadi pertandingan selesai tak lanjut ke double campuran, para supporter guru TK sudah berpamitan pulang namun aku masih nunggu dulu soalnya bu nurul mau main tenis meja sebentar mumpung ada meja kosong. Saat asyik duduk di depan ruangan sambil ngobrol sama ayu tiba-tiba lewat sosok ibu guru yang begitu familiar sedang disapa oleh bapak dan ibu guru yang bertanding tenis meja dengan grup TK memanggil " Bu Neni, apa kabar? menjawab sapaan dari bapak tadi kemudian sontak akupun menyapa beliau : " Ya Allah, ini bu neni guru SMP 20? Ibu, ini saya murid ibu alumni SMP 20 kemudian cium tangan beliau dan cipika cipiki. Kita sempat ngobrol sebentar beliau cerita kalau sekarang mengajar IPS di SMP 281 kalau zamannya aku jadi guru geografi dan yang bikin kaget wajah beliau kelihatan awet muda, murah senyum pokoknya masih sama saat mengajar aku dulu dan katanya beliau sebentar lagi mau pensiun gitu. Oh, ya beliau tanya ke aku, datang ke sini ikut lomba juga padahal mah cuma jadi supporter saja. Haha Sebelum beliau beranjak pergi karena sudah waktunya pulang tak pula mengabadikannya dalam kamera handphone yang dijepret oleh bapak guru SMP 20 (lupa namanya siapa, gak sempat kenalan π) walaupun sejujurnya aku kurang pede juga difotonya secara wajah bu neni lebih cling dibanding wajahku yang agak kusam efek paripurna make upnya. Haha
Reunian dengan Bu Neni sudah selesai, eh ada pak guru SMP 20 yang bersalaman sama aku waktu pertama kali datang disapa sama pak guru SMP 20 peserta tenis meja dengan menyapa : Pak Maman... Seketika otakku langsung ingat bahwa itu adalah Pak Maman guru olahraga SMP 20 kemudian aku sapa dan cium tangan sambil berkata : Pak Maman, aku murid bapak di SMP 20? Bapak masih seperti dulu saja tetap awet muda. Hehe Sama seperti Bu Neni terlihat awet muda dan badannya tetap sama seperti zamannya mengajar aku di SMP 20. Pak Maman cerita sekarang mengajar di SMP 150 kemudian guru-guru seangkatan beliau sudah pada dimutasi ke sekolah lain bahkan ada yang menjadi kepala sekolah sampai pengawas sekolah dan beberapa ada yang sudah meninggal dunia seperti Pak Suhaeli Lubis, Pak Harahap (Al-Fatihah). Dengan Pak Maman tak sempat berfoto karena beliau keburu masuk ke ruangan pertandingan tenis meja. Seperti itulah sepenggal cerita di balik menjadi supporter tenis meja nyatanya Allah SWT mentakdirkan aku untuk reuni dengan bapak ibu guru SMP 20 almamater putih biru berasa kembali ke masa sekolah penuh cerita. Akupun bangga bisa mengenyam pendidikan di salah satu sekolah negeri favorit di kramat jati, jakarta timur. Terima kasih banyak bapak ibu guru atas jasa-jasamu selama mendidik aku di bangku SMP, semoga sehat-sehat selalu dan sukses selalu membersamai. Aamiin YRAπ€²π
Sampai jumpa lagi di cerita selanjutnya, bye... bye ❤️
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. ππ