Berkah Dari Sampah, Menjadi Beasiswa Sampah
Hal sederhana yang bisa diajarkan mengenai kesadaran atau kepedulian terhadap lingkungan sekitar kepada anak TK dengan membuang sampah pada tempatnya pada saat dimanapun berada agar lingkungan menjadi sehat dan bebas dari penyakit. Selain itu aku juga memberikan gambaran dasar soal pengelolaan sampah yang bisa didaur ulang dengan mengenalkan pemisahan sampah untuk kategori sampah organik, non-organik, dan sampah khusus. Dari sini memberikan pandangan positif dan menghapus stigma bahwa tak selamanya sampah yang menjijikkan, kotor atau jorok sampai disitu saja setelah dibuang ternyata bisa dipilah kembali dan didaur ulang menjadi barang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Dan menurut Sucipto (2012) sampah dipilah menjadi tiga, yaitu sampah organik, sampah noorganik, dan sampah B3. 1. Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. 3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Sampah B3 merupakan jenis sampah dikategorikan beracun dan berbahaya bagi manusia.
Apa saja cara Mengolah Sampah ?
Seiring perjalanan waktu, semakin banyak pihak yang secara individu maupun kelompok sadar atau peduli untuk mengelola sampah dimana tujuannya yaitu mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (pemanfaatan sampah), atau mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Nah, berikut ini empat cara mengolah sampah yang baik dan benar untuk berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan diantaranya :
1. Memilah Jenis Sampah
Yaitu proses kegiatan penanganan sampah yang diawali dari proses pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan hingga pembuangan melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan.
2. Menerapkan 3R dalam Penanganan Sampah
Yaitu proses penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu, Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan ulang) dan Recyle(mendaur ulang) sampah yang lebih dikenal dengan sebutan 3R.
3. Membuat Tempat Pembuatan Kompos
Yaitu proses membuat tempat untuk pembuatan kompos yang berasal dari sampah organik seperti daun kering, rumput, sisa sayuran dan buah-buahan. Untuk proses pembuatan kompos ini sangatlah mudah.
4. Menerapkan Penggantian Barang
Yaitu menerapkan prinsip replace atau mengganti penggunaan barang yang mudah rusak dengan barang yang lebih awet, contoh sederhananya membeli baju yang ramah lingkungan dimana berkualitas juga bertahan lebih lama sehingga membuat kita sayang untuk membuangnya, mengurangi penggunaan barang sekali pakai seperti sedotan plastik, pembungkus makanan, tas belanja, dan lain sebagainya untuk gantinya menggunakan barang yang bisa digunakan berkali-kali.
Dari Sampah Menjadi Beasiswa Sampah
Nyatanya eksistensi sampah yang sebelumnya dipandang sebelah mata karena predikatnya yang menjijikkan dan kotor itu sekarang malah bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita seperti aksi mulia yang dilakukan oleh seorang Fahry Purnama yang merupakan salah satu aktivis pendidikan dimana bermodalkan sampah akhirnya membawa berkah bagi kemajuan dunia pendidikan di Provinsi Aceh.
Berawal dari keprihatinannya terhadap rendahnya mutu pendidikan di Provinsi Aceh sehingga fahry tergerak membangun sebuah komunitas bernama Pesawat Kertas dengan program utamanya yaitu Beasiswa Sampah. Jadi, Beasiswa Sampah yaitu suatu program pemberian bantuan perlengkapan sekolah kepada anak kurang mampu yang berada di Provinsi Aceh.
Oh, ya dalam soal dana program diperoleh dari gerakan sedekah sampah yang kemudian dijual dan uangnya digunakan untuk program beasiswa sampa dan kertasnya bisa diolah kembali menjadi produk kreatif sebagai sarana edukasi sehingga tidak ada mubazir dalam pemanfaatan sampah yang ada.
Bermodalkan Sampah, Melahirkan Program 0 Budget
Tentunya program sosial ini berjalan bukan tanpa halangan adanya stigma lembaga sosial yang sangat bergantung kepada donatur sehingga Fahry menepis stigma tersebut dengan membuat perubahan. “Dengan bermodalkan sampah, kami bisa melahirkan program (program 0 budget) dan kami bisa mandiri tanpa bergantung kepada donatur,” terangnya.
Untuk keberhasilan programnya Fahry melibatkan relawan secara terbuka bagi siapapun yang peduli dan siap terlibat dalam gerakan pendidikan ini sekaligus mengajak BEM Kampus atau staff Kantor agar dapat berkolaborasi sebagai penyumbang sampah kertas. Program beasiswa sampah ini sudah berjalan sejak dari awal tahun 2018 hingga saat ini dan sudah menjangkau 3 kabupaten atau kota, meliputi Banda Aceh, Aceh besar dan Takengon.
Fahry juga membuat jaringan #orangbaik sebutan bagi orang yang bisa menginfokan terkait anak-anak yang membutuhkan di daerah mereka juga membuat media sosial instagram dengan nama akun @pesawatkertas.id sebagai media kampanye program ini. Dampak dari keberadaan komunitas ini dengan program Beasiswa Sampah telah mendapat penerimaan positif bagi masyarakat luas.
Penerima Penghargaan Satu Indonesia Awards (SIA) Awards
Berkat kerja keras juga perjuangan Fahry untuk kemajuan dunia pendidikan di Provinsi Aceh melalui program "Beasiswa Sampah" mendapat apresiasi berupa sebuah penghargaan dari Satu Indonesia Awards (SIA) Astra Internasional pada tahun 2021 yang lalu untuk tingkat Provinsi Aceh dengan kategori individu bidang pendidikan.
Dari cerita fahry tentang kepedulian dan perjuangannya dalam memajukan dunia pendidikan sangat menginspirasi kita untuk berani mewujudkan asa yang diinginkan dalam bentuk aksi nyata melalui semangat inilah yang diapresiasi oleh Satu Indonesia Astra.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program beasiswa dan kegiatannya apa saja bisa mengunjungi akun instagram resmi @pesawatkertas.id Semoga bermanfaat dan menginspirasi bagi kita semua ❤️
Source by :
● https://pilarteduh.com/dari-sampah-untuk-pendidikan-cerah/?amp=1
● https://www.nestle.co.id/kisah/cara-pengolahan-sampah-yang-baik-dan-benar
● Wikipedia
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. 🙏🙏