Selamat Jalan Cinta Pertamaku, Bapak !


Nyatanya di sabtu pagi buta tanggal 11 November 2023 jam 04.30 akan menjadi pertemuan terakhirku dengan bapak untuk kembali ke pangkuanNya. Setelah sekian bulan bapak melawan rasa sakitnya akhirnya menyerah juga karena kami yakin ini jalan terbaik yang diberikan Allah SWT sehingga bapak tak merasakan sakit kembali walaupun kami sangat merasakan kehilangan figur seorang Ayah dalam hati terasa sesak dan hidup begitu hampa. 

Bapak sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit daerah Rawamangun hanya 3 hari saja hingga ajal menjemputnya di rumah tercinta. Pihak dokter menyarankan agar bapak tetap rawat inap untuk menjalani perawatan intensif tapi nyatanya bapak tetap kekeuh minta pulang ke rumah karena rasa kangen setelah beberapa minggu titirah di bogor untuk menjalani pengobatan alternatif hingga kemudian dibawa ke rumah sakit supaya bapak mendapatkan infus secara beberapa hari sebelumnya nafsu makan bapak berkurang sehingga badan semakin kurus.

Entah kenapa, kami berfirasat buruk bahwa umur bapak tak lama lagi dengan bicaranya yang sudah meracau alias ngaco sampai bermimpi melihat buku bertuliskan kalimat tauhid selain itu ada sosok berjubah putih dimana menurut kami itu adalah malaikat. Dari rentetan kejadian tersebut, kami harus mengikhlaskan dan sabar jika sewaktu-sewaktu bapak dijemput ajalnya, karena kasihan juga dengan kondisi bapak berbulan-bulan menahan rasa sakit sampai merintih tak karuan ditambah badannya yang kurus banget sehingga kami tak tega melihatnya. 

Sepulang dari rumah sakit hari kamis malam tanggal 09 November 2023, kondisi bapak semakin menurun tapi masih respon saat ditanya pingin makan apa walaupun hanya sedikit makannya dan pernapasan dibantu dengan tabung oksigen yang dibeli oleh adik sebelum pulang dari rumah sakit. Malamnya mama dan adik saling berjaga menemani bapak tidur di ruang tengah, firasat kuat kami mengatakan jika bapak tak akan lama kebersamaannya dengan kami. Di hari jumat pagi, bapak ditanya mau makan apa terus beliau jawab pingin makan pakai gulai kepala kakap yang merupakan salah satu makanan favorit beliau tapi makin ke sini keadaan bapak melemah tidurnya ngorok dan wajahnya juga beda banget. Kami berpikiran apa di hari jumat berkah ini berpulang, sampai kami berkumpul di dekat bapak minta ridho atau dimaafkan. Salah satu kakakku dijemput pulang supaya bisa menyaksikan kepergian bapak ini sekalian minta diridhoi dan dimaafkan. 

Dalam kondisi begitu bapak sudah tidak bisa menerima minum atau makan, kita selalu membisikkan kalimat tauhid dan membaca surat Yasin agar bapak senantiasa dilancarkan jalannya jika Allah SWT mentakdirkan bapak harus berpulang di waktu itu. Dalam hal ini Mama juga sudah ikhlas dan ridho atas segala kemungkinan terburuk yang terjadi sama bapak mungkin ini merupakan jalan terbaik yang diberikan Allah SWT daripada bapak harus terus-terusan menahan rasa sakitnya selama beberapa bulan terakhir ini. Sebenarnya hati ini belum siap banget untuk kehilangan bapak, tapi aku harus ikhlas atas semua ketetapan yang Allah SWT berikan karena kita ini hidup di dunia ini hanya titipan dan sewaktu-waktu bisa diambil kembali.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya adik-adik dan aku menginap di rumah menemani akhir hidup bapak, sesekali kami terjaga sambil mencek pernapasan bapak masih ada atau tidak. Seperti biasa bapak masih tidur mengorok alias tidak sadarkan diri. Sesudah adzan subuh berkumandang sepertinya bapak tak lama lagi akan pulang ke pangkuanNya, makin lama bapak makin melemah dan adik aku bilang bapak udah tanda-tanda meninggal dunia kemudian adikku menuntunnya dengan kalimat tauhid "lailahaillallah" dan dengan sekali tarikan nafas bapak meninggal dunia dengan tenang di jam 04.40. Innalillahi wainna ilaihi rojiun, ayahanda tercinta berpulang ke rahmatullah dalam usia 72 tahun. Selamat jalan ayah terhebatku, cinta pertamaku semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisiNya menjadikan kuburmu raudah min riyyadhil jannah, kelak kita sekeluarga bisa berkumpul kembali ya bapak. Aamiin YRA 🤲😭

Masih belum percaya kalau aku sudah menjadi anak yatim, orangtuaku sudah tinggal sebelah berasa tak semangat lagi menjalani hidup ini karena semasa hidupnya aku dekat sama bapak yang senantiasa mengantarkan pergi di saat suamiku sedang kerja atau berhalangan. Mama dan bapak bisa dibilang sebagai teman curhat saat aku kesal dengan orang lain dan merekalah senantiasa mengademkan hati atau perasaan aku agar tidak terlalu dipikirkan berlarut-larut tetap sabar dan ikhlas menjalani hidup ini. Sepeninggal bapak, aku berjanji untuk senantiasa menjaga dan sayang sebaik-baiknya sama mama. Bapak telah pergi selama-lamanya tapi sampai kapanpun sosok bapak akan tetap hidup di hati kami. I will miss you so much, bapak! Al-fatihah 💕

Komentar

Postingan Populer