Puasa Ramadan Berbeda Tanpa Sosok Bapak
Bisa dibilang senang bercampur sedih di ramadan kali ini karena tidak ada lagi sosok bapak di tengah-tengah kami, pastinya akan berasa berbeda dan hampa banget apalagi yang tinggal di rumah tinggal bertiga saja sejak meninggalnya bapak walaupun rumah aku bersebelahan dengan rumah orangtua pasti ada kesedihan yang masih terasa dialami mama dan akupun sampai detik ini terkadang sesak di dada jika mengingat kembali bahwa bapak sudah tiada dan tak akan pernah kembali lagi. Dan kehilangannya semakin terasa banget saat hadirnya bulan suci ramadan, tak ada lagi moment buka puasa dan sahur bareng beliau di meja makan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tak pernah menyangka kebersamaan puasa dan lebaran tahun lalu ternyata itu moment terakhir dengan beliau dan ingin rasanya diulang kembali kenangan tersebut.
Terbayang banget dalam ingatan ini biasanya menjelang bulan puasa, bapak begitu excited untuk mengantarkan mama ke pasar belanja kebutuhan sahur juga puasa tak ketinggalan motor tua legenda kesayangan beliau mengantarkan mama ke pasar yang dituju kemudian bapak menunggu di tiang listrik dekat pasar sebagai patokan agar mama mudah mencarinya setelah selesai berbelanja nanti seperti itulah cerita mama saat mengingat kembali kenangan dengan alm. Bapak waktu berbelanja ke pasar untuk persiapan ramadan. Oh, ya untuk menu sahur, biasanya bapak minta dibuatin menu masakan yang gak pedas contohnya semur daging sebagai menu favoritnya secara bapak anti masakan pedas. Selain itu bapak bukan typical pemilih makanan selama yang dibuat tidak mengandung pedas beliau akan welcome untuk menyantapnya intinya bapak orangnya simple dan fleksibel alias no no ribet kalau anak sekarang bilang. Hehe
Nyatanya ramadan kali ini tak sama dengan tahun lalu karena bapak masih ada di tengah-tengah kita. Untuk tahun ini dan seterusnya kita harus ikhlas dan kuat melewati ramadan juga lebaran tanpa bersama bapak lagi, mungkin tahun ini masih terasa berat banget menjalaninya karena kenangan dengan beliau begitu kuat dalam ingatan sampai kapanpun akan tersimpan dengan rapi dalam memori otak ini. Kehilangan bapak begitu yang menyakitkan bagiku, sempat berharap ini hanyalah mimpi sesaat kalo bapak hanya pergi sebentar saja kemudian kembali lagi. Aku benar-benar kehilangan cinta pertamaku untuk selama-lamanya. Hiks hiks
Jadi, benar banget jika ada yang bilang cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya, sehingga dia akan merasakan patah hati dan sakit yang mendalam ketika cinta pertamanya itu pergi selama-lamanya. Saat ini aku mencoba berdamai dengan keadaan untuk menerima suratan takdir yang sudah digariskan oleh Allah SWT dengan ikhlas dan sabar bahwa semua yang terjadi merupakan rencana terbaik dan InsyaAllah ada hikmah terkandung di dalamnya. Aku yakin bapak di alam sana sudah tenang dan bahagia di sisi Allah SWT berkumpul dengan emak bapak dan anak²nya yang telah berpulang lebih dahulu. Saat ini yang dibutuhkan oleh bapak hanya untaian doa tanpa batas sebagai teman sejati dalam tidur panjangnya di alam baka.
Pak, doakan kami dari alam baka sana semoga bisa melewati semua ini dengan kuat, ikhlas dan sabar terutama mama yang masih rapuh atas kehilangan bapak. Doa kamipun tak terputus agar bapak senantiasa mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT ditemani bidadari dari surga dan kubur bapak dijadikan raudhah min riyyadil jannah (taman dari surga). Aamiin YRA 🤲🤲
Tak lupa aku mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan, semoga diberikan kelancaran atau kemudahan dan keberkahan dalam menjalankannya hingga akhir ramadan nanti. Aamiin YRA 🤲🤲❣️
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. 🙏🙏